Gak Nyangka Akhirnya PERTAMAX Juga

Mungkin ini bukan kali pertama aku menggunakan BBM jenis Pertamax, lebih tepatnya kali kedua. Tapi yang menjadi catatan adalah aku mengisi pertamax dengan terpaksa untuk yang kedua kalinya :& . Bukan karena sok-sokan pengen pake pertamax, tapi kondisilah yang mempertemukan kita berdua, ya, antara aku dan pertamax :* .

Ceritanya sore ini aku kembali ke Jogja tentunya dengan membawa misi untuk segera mengikuti UAS tanggal 6 Januari. Berat rasanya meninggalkan rumah, *gimana gak berat wong aku bawa 2 tas gendong sekaligus :O haha. Start pukul 14:30 setelah berpamit keluarga dirumah langsung tarik motor ini, dan menjadi sebuah kebiasaan sebelum menempuh jarak yang cukup jauh Gombong - Yogyakarta aku selalu mengisi bahan bakar penuh untuk motor kecil ini, ya SPBU Kedung Puji, tempatnya berada sekitar 3,5 km dari rumah dan karena arahnya yang sama-sama ke timur lah menjadi alasan kenapa aku biasa isi BBM disana.

SPBU Candisari
Namun dewi fortuna sedang tidar berpihak kepadaku :'( , "....Maaf Mas Premiumnya habis" jadilah kuputuskan untuk lanjut ke SPBU Candisari yang letaknya 4,8 km dari SPBU sebelumnya. Mungkin ini paling efektif, daripada putar balik mending sembari jalan kali aja masih ada stock Premium. Eh dalah! Ngantriii banget di SPBU Candisari, mungkin orang-orang juga memiliki pikiran yang sama denganku sehingga pada mau-maunya ngisi di SPBU ini.


Dari hipotesa awal B-) ini terjadi akibat turunnya harga Premium yang sebelumnya seharga Rp 8.500,- per liter menjadi Rp 7.600,- per liter, tapi mungkin emang lagi pas rame aja si. Dan setelah menunggu beberapa lama akhirnya giliran motorku diisi bahan bakar, tapi tunggu, hey itu kok selangnya warna biru! "....Ini Pertamax mas" yasudah daripada enggak ngisi lagian info terbaru juga Pertamax turun.  Dan benar, aku habis sekitar 26 ribu dengan harga perliter Rp 8.800,- pikirku waktu itu semoga saja kata "awet" yang sering dikaitkan dengan Pertamax berlaku diperjalananku kali ini. ~huft


Juga tak seperti perjalananku biasanya, kali ini jalan terasa cukup padat justru untuk kendaraan yang bergerak dari arah timur ke barat. Apakah ini kepulangan mereka setelah liburan? tapi justru bukan bus-bus yang banyak, namun kendaraan pribadi. Betewe, gara-gara macet juga berimbas pada waktu tempuh yang standar gaspol 2,5 jam kini menjadi 3,1 jam :( , gimana mau cepet mau nyalip lewat kanan udah disapa bus dari arah berlawanan #:-s .

Yang rada konyol di perjalanan ini, aku melaju berdampingan kereta api barang dengan loko CC 206 yang kebetulan rel kereta api terletak tak jauh dari jalan raya, sialnya motorku sama kereta larinya cepet aku :& . Kampret! bentar lagi kan palang pintu kereta api purworejo, kalau sampai ketutup kampret kuadrat namanya. #DatShit pintunya ketutup beneran X_X , lagi-lagi nunggu beberapa waktu dan masih kepikiran sama kereta barang tadi, apa lama ini akibat nunggu kereta barang yang berjalan lamban? ternyata bukan! ternyata KA Krakatau dari arah timur, lalu kemanakah CC206 tadi?

Atau aku saja yang enggak faham kalau ada stasiun didekat situ? masih sedikit bertanya-tanya tapi gimana lagi, pintu sudah terbuka dan kendaraan dibelakang udah nunggu. Purworejo merupakan kota yang cukup kusuka, terutama jalan bus yang bisa dibilang mulus. Maka dari itu aku sekarang sering lewat jalur bus daripada lewat kota, selain jalan yang mulus juga terasa lebih cepat. *gak lewat putaran

Darisitu tidak ada yang aneh atau gimana-mana, hingga sebuah Lampu Apill di Jalan Wates KM 10 membuatku ketawa sendiri. Waktu mundur dari 20, tapi ketika sampai pada 14 malah masuk kepala, apakah waktunya melambat? kok 14 gak berubah-ubah, dan tadaaa langsung ke 12 =)) . Anjritt, ternyata mitos tentang nomor 13 yang katanya bikin sial berlaku buat lampu apill ini, mungkin pernah punya pengalaman waktu sampai nomor 13 terus lampunya kesambar petir. wkwk

Hingga tak butuh lama untuk sampai tempat tinggal ku di daerah Condong Catur, yang jaraknya tak jauh dari Rumah Sakit. Alhamdulillah, 26ribu tadi bisa menuntunku sampai sejauh ini dan masih menyisakan sedikit yang mana cukup untuk mondar-mandir kampus ungu. :) #BackToCampus

0 komentar:

Post a Comment